Karakteristik Elang
Elang dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki kemampuan terbang yang kuat, sayap yang lebar, paruh yang besar dan tajam, serta kuku yang kuat. Elang juga memiliki penglihatan tajam untuk melihat mangsa dari jarak yang jauh. Dengan kemampuan seperti ini, elang menempatkan dirinya berada di puncak rantai makanan pada ekosistem dimana dia berada.
Kebanyakan elang merupakan penghuni dunia lama. Seluruh jenis elang termasuk ke dalam ordo Falconiformes (atau Accitriformes, menurut skema klasifikasi alternatif). Hampir seluruh Falconiformes pemakan daging (karnivora). Elang memiliki rentang umur yang panjang, dan laju reproduksi yang rendah. Seluruh elang berpasangan secara monogami.
Struktur rangka dan otot elang yang unik membuat burung ini memiliki kemampuan terbang jarak jauh, elang Steppe mampu menempuh jarak sejauh 4000 mil dari kawasan Asia tengah hingga ke kawasan Afrika. Tulang pada burung elang (dan burung-burung besar seperti albatros atau vulture) memiliki sifat pneumatic (rangka memiliki rongga yang dipenuhi oleh udara). Selain sifat tulang, kemampuan terbang jarak jauh juga ditunjang oleh modifikasi otot dan sayap. Berat otot pada burung elang terletak pada pusat gravitasinya, sayap berukuran besar dan lebar untuk memudahkan aliran udara menaikkan tubuhnya. Sifat tulang, berat otot, dan ukuran sayap yang unik ini membuat elang dengan bobot 7 Kg (bobot seekor elang pada umumnya) menjadi seringan bulu ketika terbang. Selain itu juga dapat membuat elang mampu terbang tanpa mengepakkan sayapnya. Kita dapat lihat ketika elang soaring di udara, sayapnya terbentang dengan lebar tanpa dikepakkan. Sayap dikepakkan biasanya untuk menambah kecepatan terbang, terutama ketika berburu mangsa.
Sistem Pernafasan Elang
Alat pernapasan yang dimiliki Elang berupa paru-paru dan kantong udara (pundi – pundi (kantong) udara). Pundi - pundi udara berguna untuk menyimpan udara pada waktu terbang. Proses pernapasan nya sebagai berikut : Hidung > tenggorokan > pundi - pundi udara > paru - paru. Ketika terbang pernapasan burung berasal dari udara yang tersimpan dalam pundi - pundi udara, dan ketika tidak burung mengisi pundi - pundi udaranya.
Elang mempunyai sistem pernapasan yang baik dan mampu untuk membekali jumlah oksigen yang banyak yang diperlukan ketika terbang. Jantung burung elang terdiri dari empat bilik seperti manusia. Bilik atas dikenal sebagai atrium, sementara bilik bawah dikenali sebagai ventrikel.
Usia Rata-Rata Elang
Burung elang dapat hidup mencapai umur 70 tahun. tapi dalam pencapaian umurnya itu. burung elang harus mengalami masa-masa sulit, menderita, kesakitan. Dalam usia 40 tahun burung elang mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kelebihan nya. Dalam usia 40 tahun burung elang sulit untuk terbang karena bulu-bulu di dada, dan sayapnya telah menebal sehingga membuatnya sulit untuk mengepakan sayap dan bernafas. Dalam usia 40 tahun cakarnya yang kuat telah membengkok dan membuat burung elang tidak bisa mencengkram mangsanya, dan didalam usia 40 tahun paruh burung elang menumpul dan membengkok, membuatnya sulit untuk untuk makan dan mencabik mangsanya. Lalu bila burung elang tidak bisa terbang, tidak bisa menangkap mangsa dan tidak bisa makan dan mereka pasti mati. Jadi, rata-rata hidup burung elang 45 tahun. tapi sebenarnya batas kemampuan hidup burung elang selama 70 tahun. sebagian burung elang yang menyerah akan mati.
Burung elang yang hidup selama 70 tahun telah mengalami masa-masa menyakitkan selama 150 hari (3 bulan). burung elang tersebut terbang ke tebing-tebing yang tinggi untuk bersemedi mendaur ulang dirinya. burung elang mencabuti seluruh bulu yang ada di dada dan di sayapnya hingga tak tersisa, setelah itu dia mengali dan mencakar-cakar hingga kuku dikakinya patah dan tercabut dari kakinya, dan kesakitan yang terakhir burung elang menabrakan paruhnya ke batu-batuan hingga patah. lalu burung elang menunggu hingga bulu, kuku, dan paruhnya tumbuh kembali. Setelah masa menyakitkan itu burung elang mendapatkan 30 tahun baru untuk melanjutkan hidupnya.
