Elang Jawa yang Langka
Posted on 18 Juni 2009 by alamendah
ElangJawa (Spizaetus bartelsi)
Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies asli) di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Pertama kali saya menyaksikan penampakan burung Elang Jawa secara langsung pada pertengahan tahun 2005 di sekitar Air Tiga Rasa di Gunung Muria Jawa Tengah. Sayang, sampai sekarang saya belum berkesempatan untuk menyaksikannya untuk yang kedua kali.
Secara fisik, Elang Jawa memiliki jambul menonjol sebanyak 2-4 helai dengan panjang mencapai 12 cm, karena itu Elang Jawa disebut juga Elang Kuncung. Ukuran tubuh dewasa (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60-70 sentimeter, berbulu coklat gelap pada punggung dan sayap. Bercoretan coklat gelap pada dada dan bergaris tebal coklat gelap di perut. Ekornya coklat bergaris-garis hitam.
Dapat baca lengkap pada link berikut :
The Monkey Eating Eagle 2010
Film dokumenter yang di rilis oleh BBC mengenai burung elang
Film ini bagus untuk menambah wawasan kita.
Dapat anda download pada link berikut :
http://zilzaal.blogspot.co.id/2012/01/monkey-eating-eagle-2010.html
ZAMBEZIA
Set in a bustling bird city on the edge of the majestic Victoria Falls, "Zambezia" is the story of Kai - a naïve, but high-spirited young falcon who travels to the bird city of "Zambezia" ... See full summary »
Director:
Wayne Thornley
Writers:
Raffaella Delle Donne (screenplay), Anthony Silverston (screenplay) | 6 more credits »
Stars:
Leonard Nimoy, Jeremy Suarez, Abigail Breslin | See full cast & crew »

Satu pasangan
Dari pengalaman selama meneliti elang, Susanti ternyata belajar banyak. Elang yang kerap diperdagangkan secara ilegal ternyata memiliki hal-hal unik yang tidak banyak diketahui orang. Reproduksi elang jawa dan ketiga jenis elang lainnya cukup kompleks. Hanya berlangsung sekali setahun dan bertelur hanya sebutir.
Induk elang juga sensitif terhadap perubahan di sekitarnya. Pembabatan hutan dan penangkapan liar merupakan ancaman utama bagi populasi elang. Jika ada suara yang asing, elang akan pergi meninggalkan telur sampai busuk dan gagal menetas. Jika pasangannya tidak ada, elang akan berhenti bereproduksi karena mereka adalah makhluk yang monogamus seumur hidup.
”Itulah yang harus dipikirkan oleh orang yang memburu elang. Satu ekor hilang berarti satu alur keturunan punah sudah,” ujar Susanti.
Padahal, punahnya hewan pemangsa puncak seperti elang menurut ekologi juga membawa dampak ikutan yang tak kalah mengerikan bagi lingkungan. Hilangnya predator mengakibatkan tidak terkendalinya populasi hewan yang ada di bawahnya dan seterusnya. Merebaknya ulat bulu hingga tomcat adalah akibat hilangnya hewan pemangsa.
Burung elang termasuk ke dalam binatang yang setia, kebanyakan elang hanya memiliki 1 pasanan atau monogamy. Ketika pasangannya mati maka pasangannya akan kawin lagi. Elang juga termasuk ke dalam binatang yang sulit berkembang biak, dia hanya akan tertelur 1 tahun sekali, jika semua kondisinya memungkinkan. - See more at: http://www.kopi-ireng.com/2016/03/9-fakta-menarik-dari-burung-elang.html?m=1#sthash.JbvjhE0a.dpuf
Buku
Burung Elang dan Induk Ayam
oleh: Zaza Gambir
> Anak-Anak » Cerita » General
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Edisi : Soft Cover ISBN : 9796556448 ISBN-13 : 9789796556441 Tgl Penerbitan : 2001-01-00 Bahasa : Indonesia Halaman : 24 Ukuran : 200x200x0 mm



